Jumat, 06 Agustus 2010

Sejarah Indragiri Hilir

Sejarah Singkat Indragiri Hilir


Untuk melihat latar belakang sejarah berdirinya Kabupaten Indragiri Hilir sebagai salah satu daerah otonom, dapat ditinjau dalam dua periode, yaitu periode sebelum kemerdekaan dan periode sesudah kemerdekaan Republik Indonesia. 
  1.  Periode Sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia
a.   Kerajaan Keritang
Kerajaan ini didirikan sekitar awal abad ke-6 yang berlokasi di wilayah Kecamatan Keritang sekarang. Seni budayanya banyak dipengaruhi oleh agama Hindu, sebagaimana terlihat pada arsitektur bangunan istana yang terkenal dengan sebutan Puri Tujuh (Pintu Tujuh) atau Kedaton Gunung Tujuh. Peninggalan kerajaan ini yang masih dapat dilihat hanya berupa puing.
b.   Kerajaan Kemuning
Kerajaan ini didirikan oleh raja Singapura ke-V yang bergelar Raja Sampu atau Raja Iskandarsyah Zulkarnain yang lebih dikenal dengan nama Prameswara. Pada tahun 1231 telah diangkat seorang raja muda yang bergelar Datuk Setiadiraja. Letak kerajaan ini diperkirakan berada di Desa Kemuning Tua dan Desa Kemuning Muda. Bukti-bukti peninggalan kerajaan ini adalah ditemukannya selembar besluit dengan cap stempel kerajaan, bendera dan pedang kerajaan.
c.   Kerajaan Batin Enam Suku
Pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian utara, yaitu di daerah Gaung Anak Serka, Batang Tuaka, Mandah dan Guntung dikuasai oleh raja-raja kecil bekas penguasa kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut. Diantaranya terdapat Enam Batin (Kepala Suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Nan Enam Suku, yakni :
  1. Suku Raja Asal di daerah Gaung.
  2. Suku Raja Rubiah di daerah Gaung.
  3. Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka.
  4. Suku Raja Mafait di daerah Guntung.
  5. Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah.
  6. Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka
d.   Kerajaan Indragiri
Kerajaan Indragiri diperkirakan berdiri tahun 1298 dengan raja pertama bergelar Raja Merlang I berkedudukan di Malaka. Demikian pula dengan penggantinya Raja Narasinga I dan Raja Merlang II, tetap berkedudukan di Malaka. Sedangkan untuk urusan sehari-hari dilaksanakan oleh Datuk Patih atau Perdana Menteri. pada tahun 1473, waktu Raja Narasinga II yang bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam ( Sultan Indragiri IV ), beliau menetap di ibu kota kerajaan yang berlokasi di Pekan Tua sekarang.
Pada tahun 1815, dibawah Sultan Ibrahim, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Rengat. dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim ini, Belanda mulai campur tangan terhadap kerajaan dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap dengan batas wilayah ke Hilir sampai dengan batas Japura.
Selanjutnya, pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah orang - orang dari suku Banjar dan suku Bugis sebagai akibat kurang amannya daerah asal mereka. Khusus untuk suku Banjar, perpindahannya akibat dihapuskannya Kerajaan Banjar oleh Gubernement pada tahun 1859 sehingga terjadi peperangan sampai tahun 1963.
 e.  Masa Penjajahan Belanda
Dengan adanya tractaat Van Vrindchaap ( perjanjian perdamaian dan persahabatan ) tanggal 27 September 1938 antara Kerajaan Indragiri dengan Belanda, maka Kesultanan Indragiri menjadi Zelfbestuur. berdasarkan ketentuan tersebut, di wilayah Indragiri Hilir ditempatkan seorang Controlleur yang membawahi 6 daerah keamiran :
  1. Amir Tembilahan di Tembilahan.
  2. Amir Batang Tuaka di Sungai Luar.
  3. Amir Tempuling di Sungai Salak.
  4. Amir Mandah dan Gaung di Khairiah Mandah.
  5. Amir Enok di Enok.
  6. Amir Reteh di Kotabaru
Controlleur memegang wewenang semua jawatan, bahkan juga menjadi hakim di pengadilan wilayah ini sehingga Zelfbestuur Kerajaan Indragiri terus dipersempit sampai dengan masuknya Jepang tahun 1942.
 f.  Masa Pendudukan Jepang
Balatentara Jepang memasuki Indragiri Hilir pada tanggal 31 Maret 1942 melalui Singapura terus ke Rengat. Tanggal 2 April 1942 Jepang menerima penyerahan tanpa syarat dari pihak Belanda yang waktu itu dibawah Controlleur K. Ehling . Sebelum tentara Jepang mendarat untuk pertama kalinya di daerah ini dikumandangkan lagu Indonesia Raya yang dipelopori oleh Ibnu Abbas.

Pada masa pendudukan Jepang ini Indragiri Hilir dikepalai oleh seorang Cun Cho yang berkedudukan di Tembilahan dengan membawahi 5 Ku Cho, yaitu :
  1. Ku Cho Tembilahan dan Tempuling di Tembilahan.
  2. Ku Cho Sungai Luar.
  3. Ku Cho Enok.
  4. Ku Cho Reteh.
  5. Ku Cho Mandah.
Pemerintahan Jepang di Indragiri Hilir sampai bulan Oktober 1945 selama lebih kurang 3,5 tahun.
2.  Periode Setelah Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pada awal Kemerdekaan RI, Indragiri (Hulu dan Hilir) masih merupakan satu kabupaten. Kabupaten Indragiri ini terdiri atas 3 kewedanaan, yaitu Kewedanaan Kuantan Singingi dengan ibukotanya Taluk Kuantan, Kewedanaan Indragiri Hulu dengan ibukotanya Rengat dan Kewedanaan Indragiri Hilir dengan ibukotanya Tembilahan.
Kewedanaan Indragiri Hilir membawahi 6 wilayah yaitu :
  1. Wilayah Tempuling/Tembilahan.
  2. Wilayah Enok.
  3. Wilayah Gaung Anak Serka.
  4. Wilayah Mandah/Kateman.
  5. Wilayah Kuala Indragiri.
  6. Wilayah Reteh
Perkembangan tata pemerintahan selanjutnya, menjadikan Indragiri Hilir dipecah menjadi dua kewedanaan masing-masing :
a.  Kewedanaan Indragiri Hilir Utara meliputi kecamatan :
  • Kecamatan Tempuling.
  • Kecamatan Tembilahan.
  • Kecamatan Gaung Anak Serka.
  • Kecamatan Mandah.
  • Kecamatan Kateman.
  • Kecamatan Kuala Indragiri dengan ibukotanya Tembilahan.
b.  Kewedanaan Indragiri Hilir Selatan meliputi kecamatan :
  • Kecamatan Enok.
  • Kecamatan Reteh dengan ibukotanya Enok.
 
 
3.  Pemekaran Kabupaten Indragiri Hilir
Merasa persyaratan administrasinya terpenuhi maka masyarakat Indragiri Hilir memohon kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Riau, agar Indragiri Hilir dimekarkan menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II yang berdiri sendiri (otonom).
Setelah melalui penelitian, baik oleh Gubernur maupun Departemen Dalam Negeri, maka pemekaran diawali dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau (Propinsi Riau) tanggal 27 April 1965 nomor 052/5/1965 sebagai Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir.
Pada tanggal 14 Juni 1965 dikeluarkanlah Undang-undang nomor 6 tahun 1965 Lembaran Negara Republik Indonesia no. 49, maka Daerah Persiapan Kabupaten Indragiri Hilir resmi dimekarkan menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (sekarang Kabupaten Indragiri Hilir) yang berdiri sendiri, yang pelaksanaannya terhitung tanggal 20 November 1965.


Inhil Dalam Berita

Peternakan

Potensi lahan yang dapat dikembangkan untuk usaha ternak pada sub sektor peternakan seluas ± 225.863 ha, dengan daya tampung ± 902.452 ekor dipergunakan untuk ternak besar (sapi). Adapun jumlah ternak besar saat ini ± 5.975 ekor, ternak kecil (kambing dan domba) ± 13.555 ekor, Ayam Buras 540.250 Ekor, Ayam Ras Pedaging 4.288 ekor dan Itik 34.172 ekor sedangkan untuk kebutuhan daging di Kabupaten Indragiri Hilir ± 3.213.547 kg dan kebutuhan telur ± 464.440 kg.

Yang mampu dihasilkan usaha peternakan untuk daging ± 51 % dan untuk telur  ± 30,02%, maka peluang potensi pengembangan pasar lokal untuk daging dan telur sangat cukup terbuka.
 NO.    Nama Jenis                  Jumlah (kg)                  
 1 2 
1
2
3
 4
 5 

Sapi
Kambing
Ayam Buras
Ayam Ras Pedaging   
Itik
 5.975
 13.555
 540.250
4.288
 34.172

Inhil Dalam Berita

Potensi Pertanian Di Inhil


Pembangunan bidang pertanian diarahkan pada upaya pemanfaatan dan pengolahan lahan pertanian seoptimal mungkin untuk meningkatkan produksi yang diharapkan memberi dampak bagi pemenuhan kebutuhan pangan rakyat, peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan petani, serta penciptaan lapangan pekerjaan dan berusaha. Potensi lahan pertanian di Kabupaten Indragiri Hilir ada seluas 126.372 hektar yang terdiri dari lahan sawah tadah hujan seluas 52.712 hektar, dan lahan kering seluas 73.660 hektar. Lahan pertanian yang sudah dimanfaatkan baru sebanyak 62.502,27 hektar yang terdiri lahan sawah tadah hujan 36.732 hektar dan lahan kering seluas 25.770,27 hektar. Dengan demikian masih ada lahan yang belum termanfaatkan seluas 63.689,73 hektar.
 
Program-program Pembangunan Bidang Pertanian :
  1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Trio Tata Air.
  2. Program Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan.
  3. Program Pengembangan Tanaman Pangan dan Holtikultura.
  4. Program Peningkatan dan Pengembangan Produksi Peternakan.
  5. Program Pengembangan Kemitraan dan Kawasan Agribisnis.
  6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan.

INFORMASI PENGINAPAN DI TEMBILAHAN

DATA HOTEL DAN PENGINAPAN SEKABUPATEN INDRAGIRI HILIR TAHUN 2006
NO PENGINAPAN
/WISMA/HOTEL
ALAMAT NAMA PEMILIK IZIN
PARIWISATA
TELP
01 HOTEL INHIL PRATAMA Jl. Guru Hasan Tembilahan Ata Chandra‚ Sudah (0768) 21105
02 HOTEL AULIA Jl.H.Khalidi Tembilahan H. A. Latif Sudah (0768) 23068
03 HOTEL ARRAHMAN Jl.Diponegoro Tembilahan H. A. Rahman Sudah (0768) 23061
04 HOTEL GEMILANG PLAZA Jl.Sudirman Tembilahan H. A. Latif Sudah (0768) ........
05 PENGINAPAN TERUSAN MAS Jl. Sudirman Tembilahan H. M. Yani Sudah (0768) 21062
06 WISMA INDAH SARI Jl. M.Boya Tembilahan Hj. Yusdiana Sudah (0768) 21051
07 WISMA KENCANA I - H. Anang Kasran Sudah (0768) 21032
08 WISMA ANDIREANG Jl. Telaga Biru Tembilahan Hj. Rosimah Sudah (0768) 21494
09 WISMA SRIWIJAYA Jl.Telaga Biru Tembilahan Hj. Kamilah Sudah (0768) 23028
10 WISMA KEMUNING MUDA Jl.Diponegoro Tembilahan Hj. Hartati Sudah (0768) 21228
11 WISMA AKBAR Jl.Diponegoro Tembilahan M. Nasir Sudah (0768) 21722
12 PENGINAPAN KURNIA JAYA Jl.Diponegoro Tembilahan Priyati Sudah (0768) ..........
13 WISMA KARTIKA INDRA Jl.Gajah Mada Tembilahan A. Murad Rusi Belum (0768) ..........
14 WISMA BUNDA l.Kapten Mukhtar Tembilahan H. Anang Kasran Belum (0768) ..........
15 WISMA KENCANA II Jl.Kapten Mukhtar Tembilahan H. Anang Kasran Sudah (0768) 23425
16 WISMA WISATA Jl.H.Khalidi Tembilahan M o l l y Belum (0768) 22022
17 WISMA EMIDAH Jl.H.Khalidi Tembilahan E m i d a h Sudah (0768) 22679
18 WISMA ZAMZAMI Jl.H.Khalidi Tembilahan H. F a d i l a h Sudah (0768) 21212
19 WISMA RINI Jl.Telaga Biru Tembilahan Y u l i a t i Sudah (0768) .........
20 WISMA USAHA BARU Jl.Telaga Biru Tembilahan - Belum (0768) .........
21 WISMA MANDIRI Jl.Telaga Biru Tembilahan Khairuddin Sudah (0768) .........
22 WISMA INDRA Jl.Sultan Syarif Qasyim Hj. B u l k i s Belum (0768) .........
23 WISMA MUTHIA Jl.Guru Hasan Tembilahan Kota H. Asari Sulaiman Sudah (0768) 23277
24 WISMA MUSTIKA INDRA Jl.Guru Hasan Tembilahan M u s l i m Sudah (0768) 21197
25 WISMA ELVA ELYA Jl.H.Sadri Tembilahan Kota Ellyza Khalid Sudah (0768) 21315
26 WISMA TANJUNG JAYA Jl. Sudirman Tembilahan H. Siad Umar Sudah (0768) 21816
27 HOTEL TEMBILAHAN PRATAMA Jl.H.Khalidi Tembilahan Kota Ata Chandra Sudah (0768) ..........
28 PENGINAPAN BUNDA KANDUNG Hl.H.Suntung Ardi Tembilahan Dasmawi Sudah (0768) ..........
29 WISMA INHIL Jl. Gerilya Tembilahan Hulu Nerleha Sudah (0768) ..........
30 WISMA MALPALIDAS Jl. Kapten Muhktar Malpalidas Sudah (0768) ..........
31 HOTEL MUSLIM Jl. Kelabang Sakti Sei. Guntung Mhd. Saleh Bin Masran Sudah (0768) ..........
32 WISMA HIDAYAH Jl. PLN Sei. Guntung Rusmiata Sudah (0768) ..........
33 PENGINAPAN MEGA RIA Jl. Pasar Sei. Guntung Ng. Kimseng Sudah (0768) ..........
34 HOTEL PURI Jl. Pasar Tengah Sei. Guntung Hermanto Akiat Sudah (0768) ..........
35 HOTEL WISATA Sei. Guntung Kateman - Belum (0768) ..........
36 PENGINAPAN HARAPAN MAS Sei. Guntung Kateman - Belum (0768) ..........
37 PENGINAPAN KERITANG JAYA Kota Baru Keritang - Belum (0768) ..........
38 PENGINAPAN KEMUNING INDAH Kota Baru Keritang - Belum (0768) ..........
39 HOTEL KIJANG‚ KENCANA Pulau Kijang - Belum (0768) ..........
40 HOTEL BERINGIN Pulau Kijang - Belum (0768) ..........
41 PENGINAPAN WIDYA PLAZA Pulau Kijang - Belum (0768) ..........
42 PENGINAPAN MURNI Kuala Enok Tanah Merah - Belum (0768) ..........
43 PENGINAPAN RINA SARI Khairiah Mandah - Belum (0768) ..........
44 PENGINAPAN SYUKUR Teluk Pinang Kec. Gas S y u k u r Belum (0768) ..........
45 PENGINAPAN MEGA RIA Sei. Guntung Kateman - Belum (0768) ..........
46 PENGINAPAN KEMUNING INDAH Kota Baru Siberida - Belum (0768) ..........
47 PENGINAPAN HARAPAN MAS Pulau Kijang Reteh - Belum (0768) ..........
48 PENGINAPAN KURNIA RAYA Jl. Diponegoro Tembilahan - Belum (0768) ..........
49 PENGINAPAN KERITANG JAYA Kota Baru Siberida Keritang - Belum (0768) ..........

Data Tahun 2006

Pelatihan Inhil

SELAMAT DATANG DI PELATIHAN GURU SMK DI TEMBILAHAN

Dalam rangka ikut berpartisipasi memperingati hari anti narkoba internasional (HANI) tahun 2010 dalam membangun lapas Tembilahan bebas narkoba dan diserangkaikan pula untuk memperingati hari anak nasional tahun 2010 serta sebagai bentuk perhatian terhadap narapidana dan tahanan anak, lembaga masyarakat kelas  II A Tembilahan, Kamis 29 Juni 2010 menggelar peringatan HANI dan HAN tahun 2010.

Rabu, 04 Agustus 2010

Hidup

Jika hidup ingin lebih punya arti, banyaklah menebar kebaikan...........